You are currently viewing Berbagai Keuntungan Menggunakan Bambu Untuk Mebel yang Menggiurkan
Bamboo

Berbagai Keuntungan Menggunakan Bambu Untuk Mebel yang Menggiurkan

Banyak keuntungan menggunakan bambu sebagai bahan mebel, bahkan kerajinan yang lainnya. Karena ciri bambu yang unik dan dapat menghasilkan gaya estetis yang tinggi.

Hutan Indonesia cukup luas, banyak keuntungan yang diambil dari pohon yang dihasilkan. Setiap provinsi di Indonesia merupakan negara penghasil bambu, terlihat dari produk-produknya yang dihasilkan mempunyai tanaman bambu, baik tumbuh secara liar, ataupun sengaja ditanam di lahan perkebunan. Bambu ialah kekayaan hutan yang tiada tara nilainya bagi kehidupan bangsa dan negara.

Bambu dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengurangan penggunaan kayu di hutan yang semakin terbatas keberadaannya. Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali terlihat pada perlengkapan rumah tangga. Namun, sekarang makin berkembang menjadi berbagai macam keperluan industri, sehingga bagi masyarakat di pedesaan dikategorikan sebagai penunjang utama perekonomian masyarakat desa.

Beberapa keuntungan menggunakan bambu atau kemudahannya, antara lain, penanamannya cukup dilakukan sekali saja karena bambu akan berkembang biak dengan sendirinya dan mudah tumbuh pada habitat yang sesuai dan selanjutnya dipanen sesuai dengan kebutuhan. Dalam pertumbuhannya. tentunya tidak terlepas daripengaruh kondisi lingkungan tempat tumbuh, poltanam dan teknik pemeliharaan yang memadai.

Dengan demikian, faktor lingkungan penting untuk diketahui agar dapat berproduksi secara optimal. Walaupun masih tetap butuh pelestarian, tegakan-tegakan bambu yang umumnya hidup pada lahan-lahan rakyat nampaknya masih dianggap cukup. Saat ini yang dibutuhkan ialah informasi dan pengetahuan tentang budidaya jenis-jenis bambu,  termasuk pula pengenalan terhadap jenis-jenis bambu yang ada di Indonesia serta pemanfaatannya. Apabila hal tersebut telah dilakukan, selanjutnya ialah tahap setelah memanen, yakni pengawetan bambu agar penggunaan bambu maksimal dan berumur panjang.

Baca juga:
Proses Pengawetan Kayu Untuk Para Penghobi Kayu
3 Langkah Mudah Ini Untuk Menghilangkan Jamur Pada Kayu

Berikut ini 12 jenis bambu untuk berbagai kerajinan dan mebel, banyak keuntungan menggunakan bambu yang bisa Anda peroleh.

  1. Dendrocalamus Asper (Bambu Betung) Bambu Betung sifatnya keras, baik untuk bahan bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang. Bambu ini dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam (gedek atau bilik), dan berbagai jenis barang kerajinan.
  2. Gigantochloa Verticillata/Gigantochloa Pseudo Arundinacea (Bambu Andong) Bambu Andong sebagian besar digunakan untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan, bahan bangunan, dan untuk chopstick.
  3. Bambusa Vulgaris (Bambu Kuning) Bambu Kuning digunakan untuk mebel, bahan pembuat kertas, kerajinan tangan dan dapat ditanam di halaman rumah karena cukup menarik sebagai tanaman hias serta untuk obat penyakit kuning atau lever.
  4. Bambusa Vulgaris (Bambu Tutul) Bambu Tutul sebagian besar digunakan untuk furniture, untuk dinding, dan lantai rumah, serta untuk kerajinan tangan.
  5. Gigantochloa Atroviolacea (Bambu Hitam) Bambu Hitam sangat baik untuk pembuatan alat musik seperti angklung, gambang, atau calung dan dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan.
  6. Bambusa Multiplex (Bambu Cendani) Batang bambu Cendani dapat digunakan untuk tangkai payung, pipa rokok, kerajinan tangan seperti tempat lampu, vas bunga, rak buku, dan berbagi mebel dari bambu.
  7. Schizostachyum Blumei (Bambu Tamiang) Bambu Tamiang paling cocok digunakan untuk sumpit, suling, alat memancing, dan kerajinan tangan.
  8. Dendrocalamus Strictus (Bambu Batu) Batang bambu Batu sangat kuat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas dan untuk bahan anyaman.
  9. Gigantochloa Atter (Bambu Ater) Batang bambu Ater biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga, kerajinan tangan dan ada juga yang menggunakan untuk alat musik.
  10. Dinochloa Scandens (Bambu Cangkoreh) Bambu Cangkoreh dapat digunakan untuk anyaman atau tempat jemuran tembakau dan untuk obat misalnya obat tetes mata dan obat cacing.

Dari jenis bambu bambu tersebut, Anda dapat memilih jenis manakah yang lebih cocok untuk mebel atau kerajinan yang Anda buat. Sehingga penggunaannya lebih mudah dan efisien.

Untuk industri mebel berbasis bahan baku bambu sebaiknya menggunakan jenis-jenis bambu berukuran besar karena lebih efesien dan lebih murah budidayanya. Sedangkan jenis-jenis yang lain, bernilai ekonomi sesaat tergantung tujuan penggunaannya.

Di Jawa Tengah, jenis-jenis bambu yang dianjurkan untuk industri adalah jenis-jenis bambu yang sudah ada, sudah dikenal dan cocok dengan ekologi lingkungannya. Jenis-jenis bambu tersebut adalah bambu petung (D. asper), bambu apus (G. apus), bambu legi? (G. atter), bambu wulung (G. atroviolacae), bambu surat (G. pseudoarundinacae), bambu ampel gading (B. vulgaris v. striata), bambu ampel hijau (B. vulgaris v. vitata) dan bambu ori (B. blumeana). Dari jenis bambu besar tersebut banyak keuntungan menggunakan bambu.

Tanaman bambu dipanen pertama kali pada umur 5 tahun yang dilakukan terhadap batang generasi ketiga. Setelah itu, panen dilakukan setiap tahun terhadap batang-batang bambu generasi keempat, kelima dan seterusnya. Penebangan dilakukan pada musim kemarau agar diperoleh kualitas batang yang baik. Batang ditebang pada bagian pangkal (5 – 10 cm) dengan kapak atau golok dan setelah itu ditarik untuk dipangkas cabang-cabangnya.

Bersamaan dengan kegiatan penjarangan sebenarnya bambu sudah dimulai penebangan pertama. Batang-batang yang ditebang adalah batang-batang generasi pertama dan kedua. Penebangan pertama ini sebenarnya produk dari kegiatan pemeliharaan sehingga batang-batang yang ditebang tergolong masih kecil-kecil. Penebangan kedua, ketiga dan seterusnya akan dilakukan setiap tahun dan batang-batang yang ditebang adalah batang-batang dari generasi ketiga, keempat dan seterusnya. Selanjutnya batang dipotong-potong sekitar 4 (empat) meter dari pangkal untuk memudahkan pengangkutan. Melihat produktivitas bambu yang tinggi ini, setelah penebangan perlu treatment lebih lanjut agar bambu mampu bersaing di pasaran, yakni menggunakan pengawet bambu.

Leave a Reply