Kayu adalah bahan yang sangat familiar dalam kehidupan kita sehari-hari. Meski demikian ada banyak fakta menarik tentang material ini yang jarang diketahui orang. Misalnya tentang alasannya harus diawetkan.
Pengertian Umum
Dalam biologi, kayu didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari tumbuhan dikotil seperti mangga dan durian. Bagian ini juga dicirikan dengan adanya lignifikasi yang begitu intens. Lignifikasi adalah proses pengerasan kayu. Tanpa adanya proses ligninfikasi, pohon tak akan bisa tumbuh besar dan tegak seperti yang selama ini kita kenal.
Baca Juga : Inilah Pentingnya Pengawetan Kayu Pinus agar Tak Mudah Rusak
Bagi manusia sendiri, proses tersebut menyebabkan kayu bisa digunakan untuk beragam fungsi. Kekokohan akibat proses tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat mebel hingga konstruksi bangunan.
Klasifikasi
Kayu bisa dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan tingkat pertumbuhan dan kekerasannya: teras dan gubal. Perbedaan keduanya bisa dilihat ketika kita membelah batang pohon secara melintang. Bagian paling tepi yang berwarna lebih cerah disebut gubal atau sapwood. Sedangkan bagian yang lebih dalam yang berwarna lebih gelap disebut teras atau hardwood.
Baca Juga : Metode Pengawetan Rotan dengan Obat yang Cocok untuk Industri Furnitur
Hardwood sendiri mulanya merupakan sapwood atau gubal. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, kayu yang berusia lebih tua dan terletak di bagian dalam akan mati. Bagian itulah yang selanjutnya disebut dengan hardwood. Di berbagai industri, hardwood lebih disukai karena memiliki struktur lebih kuat dan kokoh.
Sejarah Penggunaan oleh Manusia
Material ini sudah digunakan sejak sebelum 400 juta tahun yang lalu. Informasi ini didapat dari tinggalan di Kanada yang berusia lebih dari 400 juta tahun. Mulanya, kayu hanya digunakan untuk alat berburu, pertahanan diri, dan membuat api. Namun seiring berjalannya waktu, material ini juga digunakan untuk bahan konstruksi bangunan.
Perlu Diawetkan
Meski bisa bertahan relatif lama, namun kebanyakan kayu harus ditreatment dengan treatment pengawetan khusus sebelum dilempar ke pasaran. Pasalnya, sebagai material organik, material ini rentan rusak karena menjadi media pertumbuhan organisme seperti jamur dan rayap.
Treatment pengawetan sendiri sangat bervariasi. Treatment ini sudah wajib dilakukan sejak batang baru ditebang hingga dicat. Bahan yang digunakan juga sangat beragam dan tergantung faktor yang mengancam keawetan material tersebut. Misalnya untuk pinus, treatmet pengawetan yang dilakukan wajib melibatkan anti jamur berkualitas. Sebab, pinus sangat rentan rusak gara-gara jamur blue stain.
Rekomendasi Untuk Anda
- Yuk Mengenal Jenis Jamur Kayu dari Stain Hingga Jenis Pelapuk Cepat
- Mengenal Silica Gel Biru dari Manfaat hingga Potensi Bahayanya
- Kenapa Kayu Pinus Anda Disukai Rayap? Ternyata Ini Alasannya
- Ternyata Ini Jenis Bahan Pengawet Kayu yang Perlu Anda Ketahui
- Yang Perlu Diketahui Kenapa Papan Komposit Membutuhkan Pengawet Kayu
- Tak Perlu Bingung Lagi, Ini Obat Pengawet Kayu Karet yang Aman
Pilihan Menarik Lainnya
- Pengawetan Kayu sebagai Salah Satu Upaya untuk Melestarikan Hutan
- Proses Pengawetan Kayu Untuk Para Penghobi Kayu yang Mudah Digunakan
- Sejarah Pengawetan Kayu Di dunia dari Era Tradisional sampai Modern
- Penting! Cara Mengawetkan Kayu Secara Tradisional dan Modern
- Pemanfaatan Pengawet Kayu Glugu Untuk Industri Perkayuan Lebih Maju
- Praktek Pengawetan Kayu Sederhana Untuk Kontruksi Rumah Anda
- Kenapa Kita Membutuhkan Pengawet Kayu Jati Anti Rayap pada Mebel?
- Info Pengawetan Kayu Karet dengan Hasil Terbaik Harga Terjangkau
- Kenapa Pengawet Kayu untuk Sengon Dibutuhkan? Ini Jawabannya!
- Mengenal Karakter Kayu Ulin, Kayu Asli Indonesia
- Mengenal Jenis Jamur yang Menyerang Permukaan Kayu untuk Mengatasinya
- Jenis Kayu dengan Kualitas Terbaik untuk Gazebo