Sebuah tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Indonesia adalah memasang bendera merah putih. Bendera ini umumnya diletakan di tiang di depan rumah dan dekat jalan.
Menjelang hari kemerdekaan RI pada bulan Agustus, masyarakat Indonesia biasanya sudah berbondong-bondong menghias rumah dan sepanjang jalan dengan atribut kemerdekaan serba merah, putih, atau kombinasi dua warna itu.
Adanya pandemi, membuat mobilitas dan aktivitas yang biasanya dilakukan bersama-sama seperti lomba dan semacamnya jadi tidak dapat dilakukan. Namun, setiap penghuni rumah tetap bisa memasang bendera merah putih dan berbagai atribut lainnya untuk memeriahkan semarak kemerdekaan RI.
3 Macam Material Tiang Bendera Yang Digunakan
Tiang bendera tiap rumah biasanya sudah ada atau disiapkan jauh sebelum masuk bulan agustus. Bahkan, adakalanya sudah ada sejak beberapa tahun, walau tidak sedikit juga yang menyiapkan kayu atau galah untuk tiang bendera seadanya saja. Meskipun demikian, ada baiknya untuk merawat tiang bendera dengan baik agar dapat digunakan untuk waktu yang lama. Berikut ini, 3 macam tiang bendera yang selalu digunakan untuk memasang bendera.
- Besi
Tiang bendera yang cukup umum digunakan adalah besi. Besi ditancapkan ke semen yang sudah cor yang khusus digunakan untuk mendirikan tiang bendera. Terdapat besi yang sengaja dicor dengan semen. Beberapa di antaranya disesuaikan untuk dapat dilepas.
Penggunaan besi dan cenderung diletakkan di luar ruangan biasanya membuat besi lebih cepat korosi. Untuk perawatannya adalah melapisinya dengan cat antikarat.
Jika tidak dilapisi cat antikarat, besi akan mudah berkarat dan tidak dapat lagi digunakan. Apabila tiang besi ini sudah dilapisi dengan cat antikara, tiang besi dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
- Bambu
Material lain yang sering digunakan untuk tiang bendera adalah bambu. Di Indonesia, bambu sendiri terdiri dari berbagai macam dan cukup mudah untuk didapatkan. Jika tidak ada besi, biasanya masyarakat Indonesia menggunakan bambu sebagai alternatif tiang bendera.
Karena mudah didapatkan biasanya orang dengan sembarang mengambil bambu untuk memasang tiang bendera. Padahal, akan lebih baik jika menyiapkan bambu untuk tiang bendera jauh hari dan mengecatnya agar tampilannya tampak indah dan meriah.
Bambu juga cukup mudah lapuk sehingga tidak tahan lama dan cenderung mudah terserang rayap. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyimpan bambu untuk tiang bendera. Bambu yang digunakan untuk memasang bendera pada waktu lain selain untuk perayaan HUT RI, biasaya akan digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Keunggulan dan Kelemahan Bambu
Nah, agar bambu tersebut bertahan lama dan awet maka tidak ada salahnya dengan merawat bambu dengan mengaplikasikan bahan pengawet khusus bambu untuk mencegah serangan jamur, rayap atau serangga.
- Kayu
Galah kayu adalah salah satu bahan untuk tiang bendera darurat yang sering digunakan apabila tidak ada tiang besi. Oleh karena berasal dari material kayu, biasanya masih berbentuk kotak dan belum difinishing.
Jika ingin terkesan lebih indah, seperti halnya bambu, kayu juga perlu menyiapkan jauh-jauh hari. Anda dapat membuat kayu menjadi lebih lonjong dan di cat. Kayu dikenal lebih tahan lama dibandingkan bambu.
Meskipun demikian, kayu yang termasuk material organik ini yang juga tetap bisa terserang rayap dan jamur. Jika tidak dilapisi cat dan tidak dioles dengan bahan pengawet khusus pencegahan serangan rayap dan jamu, kayu akan mudah lapuk akibat serangan jamur dan rayap.
Cara Merawat Bambu dan Kayu Sebagai Tiang Bendera Untuk Menyambut Semarak HUT RI
Jika tiang besi dapat dirawat dengan melapisinya dengan cat antikarat, perawatan pada kayu dan bambu berbeda. Untuk perawatan bambu dan kayu akan cukup baik dilakukan seperti saran yang sudah disebutkan di atas, yakni dengan mengaplikasikan antijamur dan antiserangga.
Jika ingin tahan lama, Anda dapat merendam bambu atau kayu ke dalam rendaman air yang sudah dicampur dengan bahan pengawet tersebut. Salah satu bahan pengawet yang dapat Anda gunakan untuk menjaga ketahanan bambu dan kayu adalah Biocide Insecticide dan Biocide Wood Fungicide.
Antijamur dan antiserangga di atas adalah bahan pengawet yang tergolong lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan pengawet lainnya. Anda bisa menggunakan campuran oli atau air untuk mengencerkan bahan pengawet tersebut.
Untuk perendaman, dapat dilakukan selama 30 menit. Jika ingin lebih optimal maka dapat dilakukan lebih lama. Proses pengeringan dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, atau jika dibutuhkan, Anda dapat mengeringkannya dengan cara dioven. Pastikan bambu dan kayu tersebut benar-benar kering sehingga dapat bekerja lebih optimal.
Biocide Insecticide dan Bocide Wood Fungicide ini dapat digunakan untuk industri atau rumahan. Cara aplikasinya cukup sederhana. Selain di rendam, Anda juga dapat mengaplikasikannya dengan cara dioleskan, semprot atau pun injeksi ke dalam serat kayu dan bambu.