Di Indonesia saat ini, industri kayu telah berkembang pesat. Bahkan tidak hanya di Jepara, yang terkenal dengan industri mebelnya, di kota lain juga banyak industri kayu yang maju. Namun masalah yang dihadapi juga besar, yakni mempertahankan kualitas kayu dari serangan organisme perusak kayu. Apabila dijumlah secara keseluruhan, kerugian akibat organisme perusak kayu ini juga sangat tinggi.
Beberapa organisme perusak kayu yang sering menjadi ancaman industri kayu ialah Cryptotermes cynocephalus dan Coptotermes formosanus. C. cynocephalus (rayap kayu kering) sangat umum terdapat di Indonesia dan telah menyebar di hampir semua negara beriklim tropis karena pada masa lalu peredaran peti kemas kayu tidak diawasi. Serangga-serangga lain yang dapat menjadi organisme perusak pada kayu bahan kemasan diantaranya adalah kumbang kulit kayu dan penggerek kulit kayu. Berikut ini detail jenis-jenis organisme perusak kayu, sebagai informasi agar waspada Anda para pengusaha kayu maupun kelas rumah tangga yang ingin merawat rumahnya.
Kumbang kulit kayu
Kumbang kulit kayu, Hylurdrectonus araucariae (Coleoptera : Scolytidae) merupakan serangga hama yang umum ditemukan pada pohon berkayu dan beberapa spesiesnya menyerang pohon yang berdaun lebar. Genus Hylurdrectonus memiliki beberapa ratus spesies dengan berbagai gejala kerusakan yang ditimbulkannya.
Kumbang dewasa dapat ditemukan dengan mudah bersama telur, larva dan pupa dalam ranting pohon yang diserang. Baik larva dan kumbang dewasa bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi. Kumbang ini dapat ditemukan di daerah Papua. Serangga dewasa betina meletakkan telur dalam bentuk kelompok dan ditempatkan di bawah kulit kayu secara sejajar. Telur menetas menjadi larva dengan bantuan getah kayu yang kadang kala dikelilingi oleh spora jamur kayu bernoda biru.
Penggerek kulit kayu
Kumbang penggerek kulit kayu (Ernobius molli) tergolong ke dalam ordo Coleoptera, famili Anobiidae. Kumbang ini dapat merambat melalui kerusakan yang terjadi pada tiang pagar dan kayu. Namun kumbang ini dapat pula ditemukan pada kayu yang keras, dan menyebabkan terbentuknya lubang kecil.
Rayap kayu kering
Ancaman industri kayu selanjutnya ialah Rayap kayu kering (Cryptotermes spp.) pada umumnya ditemukan pada kayu kering, misal kayu yang berstruktur. Biasanya rayap ini memperluas sarangnya dengan memakan kayu ke segala arah, dan adakalanya meninggalkan rongga, namun bagian luar kayu yang terserang terlihat normal. Gejala serangan akibat rayap kayu kering biasanya ditandai dengan adanya serbuk pada bagian yang rayap kayu kering.
Rayap kayu kering dewasa yang bersayap (laron) berukuran 7 sampai 11 mm, tumbuh dan berkembang dari sarang dan kerumunan. Setelah penerbangan singkat, mereka akan hinggap dan melepaskan sayapnya. Rayap dewasa betina akan menarik perhatian rayap dewasa jantan untuk datang, setelah serangga rayap betina dan jantan bertemu selanjutnya mencari tempat yang cocok, misalnya pada retakan tiang kayu.
Mereka kemudian mulai membuat lubang pada kayu dan menunggu hingga sarang tertutup untuk kawin pada setiap koloninya. Perkembangan koloni berjalan lambat. Dalam setahun, raja dan ratu hanya dapat memproduksi 3 atau 4 larva. Larva berukuran 1 mm berwarna putih transparan, larva berkembang menjadi pekerja, prajurit atau laron. Laron berwarna pucat dengan ukuran rongga dada sekitar 5 mm dengan kepala lebih gelap.
Rayap tanah
Rayap tanah merupakan rayap yang paling banyak menyerang kayu konstruksi pada suatu bangunan gedung. Kelompok rayap ini bersarang di dalam tanah, tetapi mampu menjangkau objek-objek serangannya yang berada jauh di atas permukaan tanah. Dari pusat sarang di dalam tanah ke objek-objek tersebut rayap terhubung melalui saluran-saluran tanah yang disebut sebagai liang kembara, sebagai jalan bagi rayap sekaligus sebagai tempat perlindungan. Oleh karena itu, setiap serangan oleh rayap ini ditandai oleh adanya tanah liang kembara rayap. Spesies rayap tanah yang terdapat di Indonesia adalah Nasutitermes sp. dan Macrotermes sp..
Kumbang tepung
Kumbang tepung (Lyctus brunneus) merupakan hama hutan dan umumnya menjadi penyebab utama kerusakan perabotan, peralatan olahraga, lantai blok kayu dan pengerjaan kayu halus. Stadium larva merupakan fase yang paling merusak.
Serangga dewasa betina bertelur jika kandungan kanji kayu cukup tinggi dan meletakkan telur ke dalam pori-pori kayu keras dan lebar. Telur yang diletakkan oleh betina dewasa berkisar antara 30 dan 50 telur, berwarna keputih-putihan, panjang dan silindris. Telur menetas menjadi larva dalam waktu satu sampai dua minggu. Larva berwarna putih susu dan berukuran 6 mm saat berkembang sempurna dan berubah menjadi kepompong antara dua sampai empat minggu di dekat permukaan kulit kayu.
Serangga akan keluar menjadi serangga dewasa dengan cara menggigit kulit kepompong. Serangga dewasa berukur panjang 5 mm, berwarna coklat kemerahan, tipis dan agak rata. Umumnya serangga keluar dari kepompong sekitar bulan Juni dan Agustus. Siklus hidup serangga ini berlangsung antara satu sampai tiga tahun dengan menginfestasi berbagai macam kayu dengan bergantung pada kondisi lingkungan.
Kumbang penggerek kayu
Kumbang penggerek kayu (Euophryum sp.) merupakan serangga yang menginfestasi dan merusak kayu yang lembab dan kayu yang telah membusuk Serangga ini lebih umum ditemukan merusak kayu yang membusuk akibat adanya infeksi primer oleh jamur kayu pada bagian sel epidermis kayu dan menyebar secara lokal pada bagian kayu yang masih sehat.
Serangga dewasa betina mengeluarkan telur secara satu per satu, khususnya dalam lubang yang dipindahkan. Telurnya mengkilap, putih, lentur serta rata di salah satu ujungnya. Telur menetas menjadi larva setelah 16 hari. Larva berada dalam terowongan yang dibuat pada bagian dalam kayu selama enam bulan sampai satu tahun. Larva berwarna putih susu berbentuk C, berkerut dan tidak bertungkai. Larva berkembang menjadi kepompong dan menempati permukaan dalam kayu selama dua hingga tiga minggu.
Serangga dewasa akan keluar dari kepompong dengan cara menggerek kulit kepompong, dan umumnya terjadi pada saat musim kering atau panas. Serangga dewasa berukuran panjang 2,5 sampai 5 mm, berwarna coklat kemerahan sampai hitam. Serangga ini memiliki moncong yang panjang, tubuh silindris dan tungkai pendek. Serangga dewasa dapat bertahan hidup hingga lebih dari setahun.
Jamur kayu Tambang
Jamur kayu tambang (Fibroporia vaillantii) menginfeksi dan merusak kayu dan menyebabkan terjadinya pembusukan kayu dan mengakibatkan kulit kayu menjadi kering. Lebih lanjut dijelaskan bahwa akibat infeksi dari jamur kayu ini akan mengakibatkan permukaan kayu yang membusuk terpecah menjadi beberapa bagian persegi.
Jamur kayu membentuk percabangan hifa atau miselium yang berwarna putih, menyerupai pakis. Benang-benang hifa sangat lentur pada saat kering. Jamur kayu ini memiliki sporongospora berbentuk pelat berwarna putih, tidak beraturan dengan kedalaman yang bervariasi antara 2 sampai 12 mm. Sporongospora memiliki spora yang berwarna putih dan sulit terlihat dalam jumlah yang besar, memperlihatkan miselium jamur kayu dan sporongospora pada ujung tangkai miselium.
Busuk kering
Penyakit busuk kering disebabkan oleh jamur kayu Serpula lacrymans Jamur kayu ini memiliki hifa yang berwarna kuning keputih-putihan, coklat kekuning-kuningan. Sporongospora jamur kayu tersebut berwarna kuning susu seperti pelat tipis hingga kemudian coklat zaitun. Spora jamur kayu ini berkelompok dan berwarna coklat zaitun.
Jamur kayu ini menginfeksi kayu-kayu yang lembab pada bagian akar dan bersentuhan langsung dengan tanah dan hidup di dalam tanah dan batu-batuan yang ada di sekitar pertanaman. Gejala serangan akibat infeksi jamur kayu ini memeprlihatkan adanya keretakan kayu, terjadinya penggelembungan permukaan dan menimbulkan adanya bau jamur kayu.
Setelah mengetahui jenis-jenis organisme perusak kayu tersebut, tindakan yang perlu segera dilakukan adalah pengawetan kayu dengan bahan pengawet yang berkualitas. Seperti obat anti jamur dan obat anti rayap BioCide. Yang didesain khusus untuk menghadapi organisme perusak kayu di iklim tropis seperti Indonesia. Produk pengawet kayu BioCide membantu industri kayu untuk memperoleh produk kayu yang berkualitas tinggi.