Saat ini, sudah ada produk bahan pengawet kayu pengganti borax dan oli yang lebih ramah lingkungan. Produk-produk tersebut lebih efektif membasmi hama jamur dan serangga.
Banyaknya cara mengawetkan kayu membuat industri penggolahan bahan baku furniture memiliki banyak pilihan. Akan tetapi, tidak semua jenis pengawetan itu baik karena produk yang digunakan dapat membahayakan manusia dan lingkungannya. Misalnya, proses treatment kayu menggunakan borax dan oli bekas. Bahan tersebut jelas mengancam kesehatan dan ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan bahan pengawet kayu pengganti borax dan oli yang lebih ramah lingkungan.
Borax biasa digunakan untuk mengawetkan kayu dari serangga (serangga bubuk, thothor, rayap, dll). Sedangkan oli berfungsi untuk membasmi jamur terutama jamur blue stain. Pengawetan menggunakan dua bahan tersebut ternyata memiliki kelemahan dimana jika dilanggar dapat menimbulkan dampak buruk yang fatal bagi kehidupan. Jadi, proses pengawetannya harus hati-hati atau ditinggalkan saja.
Dampak Buruk Borax dan Oli untuk Mengawetkan Kayu
Biaya mengawetkan kayu dengan borax dan oli memang lebih murah dibanding dengan produk lain. Akan tetapi, bahan-bahan tersebut lebih banyak menimbulkan masalah yang dapat dirasakan secara langsung maupun setelah jangka waktu yang lama. Borax dapat menyebabkan keracunan jika dosisnya berlebihan. Sementara itu, kekurangan borax dapat menyebabkan kanker prostat dan osteoarthiris.
Penggunaan borax untuk mengawetkan kayu tidak boleh dilakukan sembarangan. Garam mineral alami ini tidak bisa digunakan untuk benda atau furniture yang berhubungan dengan makanan. Bagian atas meja (top table) terutama di ruang makan dan dapur juga tidak boleh diawetkan dengan borax. Penggunaan borax dilarang untuk konstruksi yang bersentuhan dengan air misalnya jembatan.
Kemudian, oli juga tidak kalah berbahaya dari borax. Oli bekas mengandung VOC content sangat tinggi. VOC content sendiri merupakan senyawa organik yang terdapat pada minyak bumi dan turunannya. Senyawa ini tidak berbahaya pada level normal. Akan tetapi, VOC content dapat memicu global warming dan mengancam kesehatan. Hal ini dapat terjadi bila level senyawa ini sangat tinggi dan mencapai troposfer.
Minyak untuk kendaraan ini menyulitkan proses finishing karena kayu menjadi lengket dan bau. Sebenarnya, masih banyak dampak buruk yang ditimbulkan oleh bahan pengawetk kayu tersebut. Oleh karena itu, harus ada bahan pengawet kayu pengganti borax dan oli. Produk-produk yang relative aman dan ramah lingkungan akan membuat kayu awet tanpa menanggung resiko tinggi.
Apa Nama Produk Bahan Pengawet Kayu Pengganti Borax dan Oli yang direkomendasikan?
Sebenarnya, banyak industry pengolahan kayu yang sudah tahu tentang produk pengawet kayu ramah lingkungan. Namun, mereka masih enggan untuk beralih ke produk tersebut karena biayanya cukup mahal. Jika dikaji ulang, biaya obat yang mahal lebih baik dibandingkan obat yang murah. Bahan pengawet yang mahal biasanya lebih efektif dan aman. Industri kayu akan menbuat konsumen percaya untuk menggunakan bahan baku tersebut. Dengan kata lain, pelanggan merasa aman dan percaya kepada industry tersebut.
Borax sebagai bahan pengawet kayu dapat diganti dengan Biocide anti serangga. Produk tersebut dinilai lebih aman dan ramah lingkungan. Bahan pengawet ini dapat digunakan pada media kayu, bambu, rotan, dan serat alam lainnya. Jenis serangga yang dapat dicegah ialah thothor, kumbang bubuk, rayap, dll. Sementara itu, bahan pengganti oli ialah Biocide anti jamur. Obat ini dapat mencegah pertumbuhan jamur blue stain. Fungsi dari produk ini sama dengan bahan pengawet kayu dari serangga.
Jadi, mengunakan bahan pengawet kayu penganti borax dan oli harus dilakukan. Produk-produk yang ramah lingkungan membuat proses pengawetan kayu berjalan lancar dan minim resiko. Selain itu, konsumen semakin yakin untuk menggunakan kayu tersebut untuk berbagai kebutuhan.