Mengapa kayu khususnya pinus harus diawetkan? Pertanyaan ini simple dan mudah untuk dijawab. Salah satunya ialah untuk mempertahankan harga jual atau nilai ekonomisnya.
Ada banyak alasan mengapa kayu harus diawetkan. Mulai dari untuk mempertahankan kualitas kayu, harga jual, dan regulasi. Ketiga alasan tersebut memiliki hubungan yang berkesinambungan. Jika kualitas kayu tidak baik, maka nilai ekonomisnya pun akan turun. Selain itu, kayu yang diekspor ke luar negeri tidak akan lolos regulasi atau peraturan yang berlaku.
Dengan demikian, industry terancam bangkrut bila tidak melakukan pengawetan kayu. Apalagi banyak jenis kayu yang rentan terhadap kerusakan seperti pinus. Tumbuhan ini termasuk dalam kayu lunak yang mudah terserang jamur. Jamur blue stain misalnya, yang mudah tumbuh pada kayu pinus. Bila organisme tersebut terlanjur menyerang maka kayu akan mengalami cacat warna dan sulit untuk dihilangkan.
Bila Jamur Blue Stain Menyerang kayu Pinus
Pinus adalah tumbuhan kayu lunak dengan kadar air yang tinggi. Kadar air (MC) yang tinggi > 20% menjadi salah satu syarat tumbuhnya jamur (termasuk blue stain). Sementara itu, kayu yang baru saja ditebang biasanya memiliki MC kayu hingga 80%. Oleh karena itu, kayu pinus harus segera dikeringkan setelah ditebang. Kadar air yang bagus untuk jenis kayu lunak ialah 8-12%.
Kegunaan kayu pinus sangat beragam bagi kehidupan. Tumbuhan ini digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari lantai hingga furniture. Jika jamur blue stain menyerang kayu ini, maka akan menimbulkan cacat warna. Cacar warna kayu merupakan grade dari sebuah penjualan. Harga jual atau nilai ekonomis kayu dapat turun hingga 50% bila kayu memiliki cacat warna. Sehingga, pengawetan kayu pinus untuk mencegah jamur blue stain sangat penting.
Pengawetan Kayu Pinus dengan BioCide Wood Fungicide
Mencegah lebih baik daripada mengobati! Pepatah ini juga berlaku untuk semua industry perkayuan. Pohon pinus harus dikeringkan segera dengan kiln dry. Setelah itu, kayu ini diberi treatment dengan obat anti jamur blue stain. Produk yang baik untuk organisme ini adalah BioCide Wood Fungicide. Bahan pengawet kayu ini mencegah tumbuhnya jamur tersebut dengan efektif. Selain kayu, obat ini dapat digunakan untuk media lain. Misalnya; bambu, rotan, serat alam, dll.
System pengawetan kayu dengan BioCide Wood Fungicide sangat mudah. Obat ini dapat diberikan pada saat kayu masih dalam bentuk log hingga sawn timber. Lebih jelasnya, produk ini dapat diberikan mulai dari log, perendaman, hingga finishing kayu. Sebagai perawatan kayu, gunakan silica gel natural. Produk ini mencegah tumbuhnya jamur dengan cara menyerap molekul air di udara. Sehingga, kelembaban ruangan lebih terkontrol. Jika kayu pinus sudah terlanjur menyerang, gunakan WA-250 (White Agent). Dengan demikian, kualitas kayu tetap terjaga dan harga jual pinus tetap tinggi.
Rekomendasi Untuk Anda
- Mengawetkan Rotan dari Blue Stain Menggunakan BioCide Wood Fungicide
- Jual Obat Anti Jamur Kayu Sengon Jogja Kualitas Baik Harga Terjangkau
- Mencegah Serangan Jamur Blue Stain yang Merusak Estetika Kayu
- Mencegah Jamur Blue Stain pada Kayu dengan Cara Efektif dan Modern
- Pengawet Kayu Karet Anti Jamur Blue Stain dengan Sistem Rendam
- Apa Kata Peneliti Tentang Jamur Kayu Blue Stain? Yuk, Kita Simak
Pilihan Menarik Lainnya
- Solusi Efektif Mengawetkan Kayu Pinus dengan Hasil Paling Baik
- Inilah Pentingnya Pengawetan Kayu Pinus agar Tak Mudah Rusak
- Ternyata Begini Cara Efektif Mengawetkan Kayu Pinus dengan BioCide
- Merawat Furnitur Kayu Pinus Menggunakan Bahan Pengawet Berkualitas
- Begini Cara Mencegah Serangan Jamur Blue Stain dengan Efektif
- Mengenal 7 Karakter Kayu Jati Belanda
- Tips Membedakan Jamur Blue Stain dan Jamur Permukaan pada Kayu
- Waspadalah dengan Jamur Blue Stain dan Kerusakan yang Diakibatkannya
- Ini Dia Beragam Jenis Jamur Blue Stain dan Cara Pencegahannya
- Kenapa Kayu Pinus Anda Disukai Rayap? Ternyata Ini Alasannya
- Murah dan Berkualitas, Obat Anti Jamur Kayu Pinus memang yang Terbaik
- Cara Efektif Mengawetkan Kayu Pinus dengan BioCide Insecticide