You are currently viewing Pengawet Kayu Albasia si Bahan Baku Komersil yang Menjanjikan

Pengawet Kayu Albasia si Bahan Baku Komersil yang Menjanjikan

Metode dan obat pengawet kayu albasia mulai banyak dicari oleh banyak orang. Menurut mereka, jenis kayu ini menjadi bisnis komersial yang menjanjikan.

albasia 1

Tahukan Anda kayu sengon? Sengon ialah salah satu jenis kayu yang banyak dijadikan bisnis yang menjanjikan. Dalam dunia industry, sengon dikenal sebagai kayu albasia. Beberapa pihak yang menggeluti bisnis ini mengaku senang menjalankannya. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti:

  1. Banyak permintaan untuk pembuatan kayu lapis atau triplek.
  2. Masa tanam cukup singkat yaitu 3 – 4 tahun
  3. Mudah dijual karena tingginya permintaan pasar.

 

Karakter kayu albasia ialah termasuk kayu lunak yang mirip denga kayu randu (kapuk). Memiliki warna teras kayu mulai dari putih hingga coklat muda pucat. Tekstur kayu albasia adalah kasar tetapi permukaanya agak licin dan mengkilap. Di sisi lain, jenis kayu ini memiliki aroma seperti kayu petai sesaat setelah ditebang. Kemudian akan menghilang setelah kayu mengering. Semua kayu yang masuh dalam industry harus diawetkan terlebih dahulu. Lalu, apa metode dan obat pengawet kayu albasia ini?

Bahan Pengawet Kayu Albasia untuk Anti Jamur dan Serangga

Kayu sengon atau albasia yang banyak terdapat di pulau Jawa merupakan jenis kayu lunak. Dengan demikian, tumbuhan ini memiliki kadar air serta nutrisi makanan yang tinggi. Sehingga, kayu ini menjadi salah satu sasaran empuk bagi jamur dan serangga. Pengawet kayu albasia untuk anti jamur adalah BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative.

albasia

Keduanya merupakan obat anti jamur jenis blue stain dan jamur tempe. BioCide Wood Fungicide dapat diberikan pada semua proses pengolahan kayu. Itu artinya, produk ini dapat gunakan mulai dari kayu log sampai proses finishing. Penggunaan produk anti jamur perusak jaringan kayu ini dapat dicampur dengan obat anti serangga. Sebagai contoh, BioCide Insecticide yang efektif mencegah serangan semua jenis serangga.

Selanjutnya, ada BioCide Surface Film Preservative sebagai anti jamur tempe. Jenis jamur putih ini biasanya menyerang tampilan kayu. Penggunaan produk ini hanya dilakukan pada proses finishing. Bahan pengawet kayu tersebut kemudian dicampurkan pada produk finishing (water based). Lalu, larutan dioleh atau dikuaskan pada kayu.

Mengenal Produk Anti Jamur dan Anti Serangga BioCide

DSCF0345

BioCide Wood berbahan methylene bis tiosianate dan 2-thiocyanomethyl tiobenzothiaole (MBT/TCMBT). Zat kimia tersebut efektif membasmi jamur substrat (blue stain, white stain, black stain, dll). BioCide Surface Film Preservative berbahan aktif Diuron dan Canbendazim Calcium bis (dodecylbenzenesulfonate). Produk ini sangat efektif mencegah tumbuhnya jamur permukaan (jamur tempe) dan lumut. Sementara itu, BioCide Insecticide mengandung Permethrine 125 EC. Kegunaannya ampuh membasmi dan mencegah rayap, kumbang bubuk, thothor, dll.

Ketiga produk pengawet kayu albasia tersebut relative ramah lingkungan. Bahaya yang ditimbulkan terhadap kesehatan dan lingkungan sangat minim. Fungsi dari produk ini dapat diaplikasikan untuk media lain yaitu, bambu, rotan, serat alam, dll. Dengan pemberian treatment kayu, bisnis albasia yang Anda miliki akan lebih menjanjikan.

Leave a Reply